Kamis, 11 Februari 2016

Teknik Survival di alam liar

Orang-orang yang senang berpetualang, baik di gunung,hutan atau rimba atau tempat-tempat lain harus selalu sadar akan resiko yang ada pada kegiatan tersebut. Pengetahuan dan pemahaman akan resiko yang mungkin didapat merupakan suatu faktor yang esensial dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan di alam terbuka.


Tekad dan semangat untuk terus hidup, kemampuan teknis dan peralatan penunjang adalah kunci keberhasilan sebuah survival ingat survival bukan bagaimana bisa makan tetapi bagaimana bisa hidup. 

Secara umum, sumber bahaya dapat berasal dari :
  1. Diri kita sendiri (Subjective Danger) dapat kita kontrol.  Misal : keteledoran, kurangnya persiapan, pengetahuan yang minimal dll.
  2. Bahaya dari luar diri kita (Objective Danger). Misal : gempa bumi, badai, banjir, binatang buas dll.
Bahaya di atas ada yang merupakan bahaya bagi orang tertentu tetapi sebaliknya menjadi hal yang menyenangkan bagi orang lain, tentunya bagi yang telah menguasai teknik-teknik hidup di alam bebas.

Survival Sendiri Berasal Dari Kata Survive Yang Dapat Diartikan Sebagai Upaya Untuk Mempertahankan Hidup
Pentingnya mempertahankan hidup (survival) berkaitan dengan munculnya kondisi kritis, yang dapat dipertanyakan di sini: Apa yang menyebabkan kondisi kritis itu muncul atau dengan perkataan lain, aspek apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival? secara umum, aspek-aspek ini dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu :
  1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan dll
  2. Fisiologis : sakit, lapar, haus,luka, lelah dll
  3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin,vegetasi, fauna dll
ketiga aspek tersebut akan saling mempengaruhi.

Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival
  1. Semangat untuk mempertahankan hidup. Seringkali malahan ada orang awam ke alam terbuka menghadapi bahaya pada kondisi yang parah, tetapi karena keinginan untuk tetap hidup tinggi seolah-olah dia mendapat kekuatan yang berlebih untuk mengatasi keadaan tersebut.
  2. Kesiapan diri. Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival.
  3. Alat pendukung. Peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi keberhasilan dan cara survival. Pada saat survival kapak akan lebih berguna daripada kartu ATM.
  4. Usaha Untuk Terlepas Dari Kondisi Survival. Untuk menambah tenaga dan mempertahankan kondisi tubuh serta usaha untuk terlepas dari kondisi survival, ada lima kebutuhan yang harus diusahakan, yaitu :
Perlindungan terhadap ancaman
  1. Perlindungan terhadap cuaca dan faktor-faktor medan buat bivak
  2. Perlindungan terhadap gangguan binatang api unggun
  3. Perlindungan terhadap makanan/minuman beracun/berbahaya pengetahuan botani dan zoologi praktis
  4. Perlindungan yang berasal dari tubuh kita sendiri kenalilah diri sendiri
  5. Perlindungan terhadap penyakit dan cedera obat-obatan dan P3K
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan adalah :

Bivak
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim

Macam-macam bivak :
  1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
  2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
  3. Bivak pengawasan / pengintaian
  4. Bivak pertahanan / perlindungan
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak
Kondisi medan
  1. Tempat harus datar / rata / enak buat tidur
  2. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
  3. Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
  4. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
  5. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
  6. Antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll
Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa :
Pakaian, Usahakan ada pakaian khusus untuk pergerakan dan ada pakaian khusus untuk tidur.
Makanan, Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel yang rusak. Sumber-sumber makanan :
Makanan dari hewan
  1. binatang lunak ( cacing, siput, keong dll )
  2. Serangga
  3. Reptil
  4. Unggas
  5. Binatang bertulang belakang
Makanan dari tumbuhan
Tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan seratnya memperlancar pencernaan.
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
  1. Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
  2. Tumbuhan yang tidak mengandung getah
  3. Tumbuhan yang tidak berbulu
  4. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
  5. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
Langkah-langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :
  1. Makan tumbuhan yang sudah dikenal
  2. Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
  3. Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
  4. Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.
  5. Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
  6. Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun.
 Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
  1. Umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah
  2. Bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu
  3. Buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll
  4. Biji : padi, jagung, rumput teki madura
  5. Bunga : turi, pisang
  6. Daun : rasamala, melinjo, tangkai begonia
  7. Tunas/pucuk : cemara
Api
Selain menghangatkan tubuh, yang paling penting adalah untuk meningkatkan semangat psikologis. Fungsi yang lain : penerangan, memasak makanan/minuman, membuat tanda-tanda/kode, mengusir binatang liar

Air
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).

Klasifikasi air dalam survival :
Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai
  1. Tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun
  2. Tumbuhan beruas-ruas : rotan dan keluarganya
  3. Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
  4. Tumbuhan khusus : kantong semar
Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur
Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air belerang, air rawa
Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air.

Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor :
  1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju.
  2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
  3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
  4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
  5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
  6. Peralatan pendukung dan usaha berkomunikasi dengan pihak lain. Misal senjata tajam, alat pembuat api dll
Tanda-tanda/kode :
  1. Suara : peluit, teriakan
  2. Cahaya, api dan asap
  3. Kain dan bendera dengan warna kontras dengan lingkungannya
Saran cara memasak bahan survival :
  1. Sayuran / dedaunan di rebus
  2. Umbi-umbian di bakar
  3. Daging binatang di panggang
  4. Buah berair di rebus
  5. Buah berkulit tebal di bakar / di panggang
  6. Biji-bijian di bakar
  7. Akar-akaran di bakar/di panggang
  8. Ikan kecil di bakar / di panggang Ikan besar di rebus dipotong kecil, lalu di bakar / di panggang
Pengambilan keputusan
Satu hal lagi yang juga turut menentukan lamanya kita mengalami survival adalah tindakan yang kita lakukan
  1. Apakah kita akan menetap (survival statis ) ?
  2. Atau bergerak mencari jalan keluar (survival dinamis) ?
Masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri . Jika ingin keluar tentunya kita membutuhkan peta dan kompas atau setidaknya pemahaman tentang daerah tersebut.Keberhasilan dalam pengambilan keputusan dalam survival tergantung pada pengalaman dan latar belakang orang yang mengalami survival.
 
Sumber ini berasal dari beberapa sumber baik lisan maupun tulisan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar